Kamis, 20 Januari 2011

puisi lelaki

Adakah kau rindu pada bilik kecilku
Yg dulu selalu kau singgahi di sisa-sisa waktumu
Pada karpet biru kau lepas penat
Sembari menyesap suguhanku, secangkir kopi pekat
Kisah yang kau tulis masih kusimpan
Di dalam kotak usang di bawah dipan
Dipan yg kerap berderit genit
Kala tubuh kita saling himpit
Lembar demi lembarnya mungkin menguning,
tak pernah ku buka sejak kau tak terdekap
Mungkin juga telah habis dimakan rayap
Entahlah, toh kisah itu telah menguap
Seiring romansa yang mengendap
Tidakkah kau rindu?
Aku sungguh rindu
Tak habisnya kumuntahkan gelegak rindu,
pada sudut-sudut tempat kita berbagi rasa nyaman
Pada dinding retak tak lelah ku cetak wajahmu yang rupawan
Namun, tak akan terpuaskan dahagaku
Bara hasrat yang rindu
Akan kisah hangat yg kita urai di balik kelambu
Akan dada bidangmu,
yang jadi panggung tempat jemari lentik menari lugu
Akan kecup manis penuh gairah,
di bibir merahku dan ranum dadaku
Akan suara paraumu yang desahkan namaku di puncakmu
Jauh di lubuk hati, kutahu kau rindu sama sepertiku
Tak akan ada yg mengenal setiap jengkalmu sebaik aku
Namun kau masih dirantai ragu
Sang ego memasungmu di palung waktu
Lelakiku..
Patahkan rantai-rantai itu dan temui aku
Kurindu bercinta denganmu
Sungguh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar